In Tuntang FlowI will Remember - Nok Ir
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

In Tuntang FlowI will Remember

I will return you, in the swift Kali Tuntang
Lined side by side with Kali Es and Kracaan
Splitting spills of memories
Tells the behavior of a man who forgets how to flirt
Not familiar with throwing jorang, bamboo traps, and smelly mud



The flow of your water, trapped by the vines of watercress
Crushing the high embankment of the Regent's residence
Leaving a mess of memories
Commercial boats go to the city market
From Bonang pier origin
Carrying a basket of golden finned fish

In the Bintoro room I said ancient prayers
Cheerful shoe pools dance on basil's feet
I smell the scent of mother's long long tail
Entangled in termites
The sound of pacak rattling in my father's deckhouse
Immediately incised a child's chest wound

In the Tuntang stream, I will return you
Scavenge the smell of moss trapped in the bamboo trap
Can it be as delicious as your mother's processed pepes?
Even with a plate of warm rice
Just caught their shadows
Blurring on the edge of the table
Flood the old netra

In the Tuntang stream I spread my memories
Angler's paradise cast a hook
About the history of the land of the saints
Tore the heart of my region, decisively whipped

Sumenep, 14 September 2021




DI ARUS TUNTANG KUHAMPARKAN KENANG


Aku memulangimu, di deras Kali Tuntang
Berjajar menyanding berdampingan Kali Es dan Kracaan
Membelah pilah tumpahan kenang
Mengisah laku lelaki yang lupa cara menawu kali
Tak mengenal lemparan jorang, bubu bambu, dan lumpur berbau

Ricik alir airmu, terkungkung rambatan kangkung
Menggerus tanggul tinggi bentengi kediaman Bupati
Menyisakan keriuhan ingatan
Perahu perahu niaga mengarah pasar kota
Dari Bonang dermaga muasal
Mengusung keranjang ikan bersirip keemasan

Di bilik Bintoro kupanjatkan doa doa purba
Renangan sepat riang menari di tetingkah kemangi
Semerbak kuciumi aroma sinjang panjang ibu
Berkelindan dalam rayap pilu
Bunyi pacak gemeretak di rumah geladak bapak
Seketika menorehi luka dada kanak kanak

Di arus Tuntang, ku memulangimu
Mengais bau lundu yang terperangkap bubu bambu
Apatah bisa senikmat pepes olahan ibu
Sekalipun bersanding sepiring nasi hangat
Hanya tertangkap bayang raut mereka
Memburam di pinggir pinggir meja
Menggenangkan netra renta

Di arus Tuntang kuhamparkan kenang
Surga pemancing lemparkan kail
Tentang bentang sejarah tanah para wali
Mencabik kalbu rantauku, tegas melecuti

Sumenep, 14 September 2021


BIODATA PENYAIR


NOK IR, nama yang tersemat pada seluruh karya tulisan Hj. Khoiroh, S.Pd.SD. Lahir di Demak, 28 Januari. Kini tinggal di Sumenep, mengabdi sebagai pendidik. Aktivis Komunitas Kata Bintang ini menyukai tulis menulis sejak remaja. Tulisannya berupa puisi, geguritan, cerpen serta kisah inspirasi telah tergabung dalam puluhan antologi bersama kawan penulis di lingkup regional maupun nasional. Di antaranya Jazirah Lima FSIGB 2020, Banjar Baru’s Rainy Day Festival 2018 dan 2020, Alumni Munsi 2020, Perempuan Bahari 2020 dan 2021, Mata Air Hujan di Bulan Purnama, Tembi Rumah Budaya 2020, Berbisik Pada Dunia, Pandemi Puisi, The Diary of Unite Against Covid- Antologi Haiku, Jazirah Delapan dan Sembilan FSIGB 2021, Jogja Kota Sajakku, Antologi Bung Hatta, Antologi Indonesia Argentina dll. . Dua antologi tunggal telah ditelurkannya, Jie, 2020 dan Tingkap, 2021 yang berkesempatan Launching Bersama di FSIGB 2020 dan 2021.

Email: nok.ir45@gmail.com

Nomor WA 085257865550


POET'S Identity


NOK IR, the name embedded in all of Hj. Khoiroh, S.Pd.SD. opus. She was born in Demak, January 28. Now, she is living in Sumenep, serving as an educator. Activist Kata Bintang Community has loved writing since she was a teenager. Her written is the form of poetry, geguritan, short stories and inspirational stories have been included in dozens of anthologies with fellow writers at regional and national levels. Among them are Jazirah Lima FSIGB 2020, Banjar Baru's Rainy Day Festival 2018 and 2020, Munsi Alumni 2020, Maritime Women 2020 and 2021, Rain Springs on the Full Moon, Tembi Rumah Budaya 2020, Whispering to the World, Pandemic Poetry, The Diary of Unite Against Covid- Haiku Anthology, Jazirah Delapan and Sembilan FSIGB 2021, Jogja Kota Sajakku, Bung Hatta Anthology, Indonesian Anthology Argentina etc. . Two single anthologies have been released, Jie, 2020 and Tingkap, 2021 which have the opportunity to jointly launch at FSIGB 2020 and 2021.

Email: nok.ir45@gmail.com

WA number 085257865550


1 comment for "In Tuntang FlowI will Remember"

Homaidi Juan February 2, 2023 at 7:59 PM Delete Comment
Mantap bu, ada bahasa inggrisnya